Minggu, 26 Desember 2010
Perempuan
SOSOK laki laki tua, bertubuh kasar, berambut putih berdiri tegak di muka anak anaknya. Mukanya merah padam, matanya melotot dan tangannya diacungkan ke arah mereka.
“Kalian semua goblog, bodoh dan belum mengerti apa maksud yang aku lakukan untuk iparmu”, ujar sang ayah yang sedang marah setengah mati kepada mereka.
Masalahnya sangat sepele.
Sang ayah mencintai mantunya dan mendapat perhatian sang ayah melebihi dari mereka. Ini yang membuat mereka menjadi kelotokan dan benci. Kebencian ini menimbulkan sengketa besar.
Masalahnya sangat sepele.
Sang ayah mencintai mantunya dan mendapat perhatian sang ayah melebihi dari mereka. Ini yang membuat mereka menjadi kelotokan dan benci. Kebencian ini menimbulkan sengketa besar.
Sang ayah selalu mendukung mantunya yang menambah keributan menjadi lebih sengit antara sang ayah dan anak anaknya.
Seminggu setelah keributan, sang ayah mengundang semua anak dan mantunya untuk makan siang bersama. Selesai makan, sang ayah menyuruh anak perempuannya masuk ke kamarnya alasannya ada sesuatu yang perlu dibicarakan.
Tiba-tiba dari dalam kamar terdengar suara sang ayah berteriak dengan nada keras membentak anak perempuannya.
“Buka bajumu!”, kata sang ayah.
“Buka bajumu!”, kata sang ayah.